Bendungan Sindangheula

Desa Sindangheula

Bendungan Sindangheula

 Bendungan SIndangheula seluas 1289 hektare ini tampak megah. Gerbang utama dijaga oleh dua petugas keamanan, setiap kendaraan yang masuk wajib dites pengukur suhu tubuh dan mengenakan masker.

 

 Memasuki Kawasan Bendungan yang mampu menampung air sebesar 9,25 juta meter kubik ini, suasana lingkungan tampak asri dengan banyaknya pepohonan. Untuk diketahui, ide pembangunan bendungan ini digagas oleh Pemerintah Kabupaten Serang pada 2015, melalui study kelayakan bendungan Gelap oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Serang.

 

 Kemudian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian (BBWSC-3) Provinsi Banten menyempurnakan dengan Detail Desain Bendungan pada 2008. Namun, BBWSC-3 mengubah nama bendungan tersebut, semula diberi nama Bendungan Gelam diubah menjadi Bendungan Sindangheula. 

 

 Pembangunan bendungan pertama yang telah selesai konstruksi ini mendapat dukungan Presiden Joko Widodo melalui Perpres No 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Proyek Strategis Nasional (PSN) dari 2 bendungan di Banten. Bakal banyak manfaat yang dirasakan warga dari Bendungan Sindangheula.

 

Selain memasok penyediaan air baku sebesar 800 liter/detik untuk Kabupaten/Kota Serang serta Kota Cilegon, dijelaskan Sahroni, bendungan ini juga akan mereduksi banjir Kabupaten/Kota Serang dengan pengendalian banjir sebesar 1,5 juta meter kubik.”Areal sawah tadah hujan yang biasa masa tanam satu kali dalam setahun, dapat dilakukan tiga kali musim tanam dalam setahun,” jelas Sahroni.

 

 Selain itu, bendungan ini memiliki potensi wisata yang akan menarik bagi wisatawan. Dari panorama waduk serta potensi yang lain seperti perikanan, budaya, landscape. Lanscape yang cenderung berbukit adalah nilai tambahan pada kawasan Waduk Sindang Heula. Selain keindahan alam, lokasi yang hanya berjarak 12 kilometer dari pusat Kota Serang memudahkan bagi wasatawan untuk mendatanganinya.

 

 “Bendungan Sindang Heula ini saya percaya akan menjadi objek wisata baru dan favorit di Banten khususnya di Kabupaten/Kota Serang”, kata Sahroni.

 

 Kehadiran obyek wisata ini tentu akan mendrorong keberadaan pelaku ekonomi, sosial budaya dan lainnya. Dampak lainnya adalah peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Serang. “Sarana pariwisata juga menjadi perhatian Pemerintah, kalangan pengusaha guna memenuhi kebutuhan masyarakat”, harapnya.

 

 Selain itu, Waduk Sindang Heula akan menjadi wisata edukasi terkait Air yang merupakan kebutuhan dasar hidup manusia. Namun, semua potensi wisata tersebut harus dikaji lebih dahulu dan ditata secara maksimal. “Dan pada saat ini terdapat sedimentasi Waduk Sindang Heula yang perlu diatasi segera,” kata Sahroni.

Scroll to Top