Lawatan Menteri Desa PDTT Yandri Susanto Ke Desa Sindangheula

SINDANGHEULA – Melawat ke Desa Desa Sindangheula, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mengatakan akan mendorong pengembangan dan Desa Wisata dan Produk Lokal Sindangheula, Kamis (14/11/2024).

Desa Sindangheula diketahui memiliki berbagai potensi yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakatnya, salah satunya yaitu Bendung Sindangheula.

“Tentu ke depan kita maksimalkan manfaatnya. Tadi saya sudah koordinasi dengan Menteri PU Dody, bagaimana desa sekitar penyangga bendungan ini punya kebermanfaatan, salah satuny desa wisata,” ujar Yandri, usai meninjau bendungan Sindangheula.

Terkait hal itu, Yandri mengaku sudah berkoordinasi dengan Kepala Desa Sindangheula Suheli, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo, dan Kepala Balai BBWSC3 I Ketut Jayada.

“Tadi sudah kita biacarakan dengan Pak Ketut, Kepala Balai BBWSC3, nanti mungkin spotnya mana yang boleh, mana yang tidak boleh. Mana yang zona aman, mana yang terlarang,” sambungnya.

Ia mengaku akan mengikuti arahan Kepala Kepala Balai BBWSC3. Namun, terpenting masyarakat bisa mendapatkan manfaatnya tanpa mengganggu aktivitas penting di bendungan ini.

“Untiuk desa wisat dari Kementerian Desa akan bantu Rp200 juta. Mungkin ada fasilitas ya kalau anak-anak ayunan, saung, atau tempat foto. Nanti dikelola secara profesional oleh Badan Usaha Milik Desa (BumDes).

Terkait produk lokal di Desa Sindangheula, Yandri juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas produk sapu lidi yang dihasilkan oleh perajin di Kampung Pasagih Serut.

Hal itu dilakukan untuk meningkatkan daya tarik pemasaran produk lokal tersebut hingga menembus pasar-pasar modern di Indonesia dan mancanegara.

Dalam kunjungan kerjanya di Desa Sindangheula, Yandri mengungkapkan bahwa produk sapu lidi yang dihasilkan oleh para perajin di Serang memiliki potensi untuk menembus pasar-pasar modern.

“Potensinya sangat besar, hanya perlu sentuhan sedikit saja supaya menarik penampilan sapu lidi ini, dan dapat menarik minta pemasaran,” ungkap Yandri.

Lebih lanjut, Yandri menjelaskan, untuk meningkatkan kualitas sapu lidi maka penting bagi perajin di Sindangheula untuk mendapatkan pendampingan langsung, yang dapat dilakukan melalui BumDes setempat.

“Dengan adanya pendampingan, diharapkan perajin sapu lidi dapat meningkatkan keterampilan dan kualitas produk yang dihasilkan,” imbuhnya.

Jika kerajinan sapu lidi ini berkembang pesat, menurutnya, akan ada lebih banyak dukungan untuk permodalan.

“Dukungan tersebut dapat berasal dari dana corporate social responsibility (CSR) maupun dari pengusaha secara langsung, yang akan memperkuat keberlangsungan usaha para perajin,” ucapnya. (Admin)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top